Rabu, 22 November 2017

alat pemeriksaan mata




1.       OFTALMOSKOP

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqEzZEk0cuvwMR3f3MCR_HBylfPDQ6cfw9vPKEc276cxFEItbWGnevl772kb2mTOXYR45iInwwZ4oaLss1NcYsjrKOZRlB4O-7XCq3LpH5osvlqrhCl95XT2xTOADTbbMOw7Ma5EL23dE5/s1600/1.png

Alat ini mula-mula dipakai oleh Helmholtz (1851). Prinsip  pemeriksaan dengan opthalmoskop untuk mengetahui keadaan fundus okuli ( = retina mata dan pembuluh darah khoroidea keseluruhannya).
Ø Fungsi: untuk melihat bagian dalam mata, terutama saraf optik. Sebuah perangkat dengan lampu kecil di ujungnya, disebut optalmoskop, diarahkan hingga ke bagian dalam mata di ruangan gelap. Perangkat ini menyoroti dan memperbesar gambar mata, sehingga bentuk dan warna saraf optik dapat dilihat.
Cara menggunakan:
1.     Memegang oftalmoskop dengan tangan kanan atau kiri dan untuk memeriksa mata kanan atau kiri orang percobaan dengan posisi jari telunjuk terletak pada pengatur lensa.
2.     Menyalakan oftalmoskop, memegang dengan menempel pada matanya pada jarak 30 cm di depan penderita dan mengarahkan sinar oftalmoskop ke pupil penderita untuk menilai reflex fundus(positif/negatif).
3.     Sambil tetap memegang oftalmoskop menempel pada mata, lalu perlahan bergerak maju mendekati orang percobaan dengan oftalmoskop diposisikan pada sisi temporal penderita hingga gambaran fundus terlihat.
4.     Jari telunjuk yang terletak pada pengatur lensa mengatur besarnya dioptri yang diperlukan untk menyesuaikan focus sehingga detail fundus dapat terlihat jelas(bila diperlukan).
5.     Mengamati yang terlihat.
Cara memelihara:
                   Mengoperasikan oftalmoskop dengan petunjuk yang telah ada, tidak menjatuhkannya, menaruh ditempat yang aman, membersihkan alat dengan rutin.


2.     TONOMETRI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghvUmjz_19Nm_Nqlguc9BEEU0hICqtcXBSwwGwWI2aNW0E8C9Oz3RGtjy-jjqmQRTfSnoP0ecmLtS2YJTD_vjUCbSwWAMAU61iOvwortcHoTu9R38w37x_m2qsiMG10MocNnFCOtJIISIE/s1600/4.jpg
Pada tahun 1900, Schiotz (Jerman) memperkenalkan alat untuk mengukur tekanan intraocular yang dikenal dengan nama Tonometer dari Schiotz . Tes tonometri mengukur tekanan di dalam mata Anda, yang disebut tekanan intraokular (TIO).
Ø Fungsi: Tes ini digunakan untuk memeriksa glaukoma, penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata (saraf optik). Kerusakan saraf optik dapat disebabkan oleh penumpukan cairan yang tidak mengalir dengan benar keluar dari mata.Tes tonometri mengukur TIO dengan merekam perlawanan kornea Anda terhadap tekanan (lekukan).
Cara menggunakan:
Penderita ditelentangkan dengan mata menatap ke atas, kemudian kornea mata dibius. Tengah-tengah alat ( Plug) diletakkan di atas kornea menyebabkan suatu tekanan ringan terhadap kornea. Plug dari tonometer berhubungan dengan skala sehingga dapat terbaca nilai skala tersebut. Tonometer dilengkapi dengan alat pemberat 5 5, 7 5 1 0, 0 dan 15,0 gram.
Apabila pada pengukur tekanan intraocular dimana menggunakan alat pemberat 5, 5 g, maka berat total tonometer :
= Berat plug + alat pemberat
= 11 gram + 5,5 gram
= 16,5 gram
16,5 gram ini menunjukkan tekanan intraokuler sebesar 17 mm Hg.
Pemeriksaan tekanan di dalam bola mata (intraokuli) untuk mengetahui apakah penderita menderita glaucoma atau tidak. Pada penderita glaukoma tekanan intraokuli mencapai 80 mmHg. Dalam keadaan normal tekanan intraokuli berkisar antara 20 – 25 mmHg dengan rata-rata produksi dan pengeluaran cairan humor aqueous 5 ml/hari. Tahun 1950 Tonometer Schiotz dimadifikasi dengan kemudahan dalam pembacaan secara elektronik dan dapat direkam di sebut tonograf. Goldmann (1955) mengembangkan tonometer yang disebut tono meter Goldmann Aplanation ; pengukuran dengan memakai alat ini penderita dalam posisi duduk.

Cara memelihara:
Menjalankaan dengan petunjuk pemakaian yang sudah ditentukan, disimpan di tempat yang aman, menjaga kebersihan pada alat.




3.     LENSOMETER
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJHOaGk4P7mevWf1wT-19-Ze57TiPe4BY4EX-4qA8RUjIuRVmdTXidSkLvTgG0W7zl3RyQaQfcfTifW4zdgM6pNIfgdRYuv79DiNElm0KDdjLFimbxTlD3L7tkE5W_XhHTX9Ta2Js5MAP-/s1600/6.png
Lensometer adalah instrumen yang digunakan oleh profesional perawatan mata untuk memverifikasi resep kacamata pasangan yang ada.
Ø Fungsi: Suatu alat yang dipakai untuk emngukur kekuatan lensa baik dipakai si penderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri lensa tersebut.
Cara menggunakan:
1)    letakkan  lensometer pada permukaan yang stabil . Sesuaikan ketinggian kursi dan sudut lensometer sehingga Anda dapat dengan mudah melihat melalui eyepeace  pada lensometer tersebut .
2)    Putar eyepeace  perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam sampai silang  hitam menjadi benar-benar jelas pada area display.
3)     Putar roda power pada skala nol . Garis pemisah di tengah area layar harus di jelas terlihat
4)    Putar  roda power ke skala tertinggi agar terlihat garis yang paling terang
5)    atur lensa kanan kacamata pada dudukan dari lensometer dengan bagian depan menghadap ke arah Anda . Perlahan lepaskan bagian penekan dudukan sehingga kaki penahan memegang lensa di tempatnya . Ini akan memastikan bahwa lensa tidak akan bergeser sementara Anda bekerja , tetapi jangan terlalu banyak tekanan sehingga merusak lensa .
6)    Putar roda pengukur power  sehingga garis power  diperoleh . Sementara Anda bekerja mencari fokus  , geser lensa  dari  sisi  ke sisi sehingga garis pemisah dan pusat potongan  garis hitam terlihat jelas dan benar benar ditengah . Anda harus melakukan pada dua lensa 
7)    Baca skala pada titik pada garis  skala. Bacaan ini memberi Anda hasil dioptri ,
8)     putar roda power untuk menurunkan skala power  perlahan . Ketika Anda melakukan ini , garis berlawanan akan mengabur atau  tidak  fokus
kurangi  sampai baris ketiga benar-benar fokus dan bacalah skala.
9)    Kurangi hasil kedua dari yang pertama untuk menentukan kekuatan silinder lensa .
10)                        lensa lakukan pengaturan seperti yang Anda lakukan di awal. Ulangi semua langkah untuk lensa kiri .

Cara memelihara:
Megikuti pentunjuk yang telah ada, menjalan dengan benar, disimpan di tempat yang aman, dan menjaga kebersihan pada alat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

alat pemeriksaan mata

1.        OFTALMOSKOP Alat ini mula-mula dipakai oleh Helmholtz (1851). Prinsip   pemeriksaan dengan opthalmoskop untuk menge...